Laman

Kamis, 08 Maret 2012

Manusia dan Hakekat Manusia


  1. MANUSIA MENURUT ISLAM

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :

1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al-Qur’an.

2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)
Ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.




3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya.



B.     MANUSIA MENURUT UMUM.

Beberapa pengertian Manusia :

a.  Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,    
     manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.

b. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
    dijelaskan :
    kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai
    sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan
    masyarakat sepenuhnya
    bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas  
    rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah
    memberinya suatu kualitas seperti Tuhan

c. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran
    dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
    eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu
    menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan
    serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan
    menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas
    penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan
    masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat
    pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu
    zat yg lebih mulia daripada eksistensi.

d. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
    hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari,
    manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.

e. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya  
    secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan.

Hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.

Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
           
            Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
-      Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
-      Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus erectus.
-      Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
-      Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.



Manusia dilengkapi oleh Penciptanya dengan akal,nurani,dan kehendak yang terdapat dalam jiwa.
  1. Akal berfungsi sebagai alat berfikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan akal manusia menilai fakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang benar dan mana yang salah.
  2. Nurani berfungsi sebagai alat merasa,menentukan hati,dan sumber kesenian.Dengan nurani manusia menilaifakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang indah dan baik,serta mana yang jelek dan buruk.


Diantara karakteristik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak


Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :
1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
   Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al-Qur’an.
2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)
Ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.
3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya.

Download selengkapnya di sini...
http://www.4shared.com/office/o849Hzmg/Manusia_dan_Hakekat_Manusia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar