Laman

Rabu, 27 Juni 2012

Manusia dan Harapan


A. PENGERTIAN HARAPAN.

Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.

B. HARAPAN DAN CITA-CITA

Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

C. SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN

Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

D. PENGERTIAN KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.

3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
5. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

Manusia dan Tanggung Jawab



A. Pengertian Tanggung Jawab

Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

B. Macam-Macam Tanggung Jawab

Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan.Dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.

5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.

C. Pengabdian Dan Pengorbanan

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.

2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.

D. Perbedaan Pengabdian Dan Pengorbanan

Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit di katakannya pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut suatu pengabdian.

Manusia dan Pandangan Hidup


A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP


Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B. CITA-CITA 

Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.

C.KEBAJIKAN 

Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.

D. USAHA / PERJUANGAN

Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.

Manusia dan Keadilan


A. Pengertian Keadilan

     Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ektrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Begitupun sebaliknya.


B. Keadilan Sosial

     Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan atau ketidak adilan setiap hari.

C. Berbagai Macam Keadilan 

a. Keadilan Legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
b. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
c. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

D. Kejujuran

     Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-erbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang ujur lebih baik daripada orang pandai yang lancung.

E. Kecurangan

      Curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbn kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat diselilingnya hidup menderita.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain:

1.Faktor ekonomi. 
Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2.Faktor Peradaban dan Kebudayaan 
Faktor peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiap individu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3.Teknis
Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikap adil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
4. dan lain sebagainya
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

Judul 2


Pengaruh Social Budaya Terhadap Disiplin Dalam
 Teknik Informatika
 (Arif Kurniawan )
Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika,
 Universitas Gunadarma



Abstrak

Sosial budaya saat erat kaitannya dengan teknik informatika.  Teknik informatika yang tidak lepas dari peranan ilmu komputer tentu memerlukan seorang user untuk menjalankannya dan tentu saja di dalam menjalankan suatu program komputer kita perlu bersosialisasi dengan cara berkomunikasi. Pada zaman modern seperti saat ini komputer telah mengalami evolusi dan sudah mencapai generasi kelima, tentu saja diikuti oleh perkembangan budaya yang berkembang pesat.  Teknologi yang semakin berkembang itu dibuat untuk membantu menyelesaikan sebuah permasalahan dengan mudah dan cepat. Banyak sekali manfaat dari pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. 


Abstract

Current social culture is closely related to informatics engineering. Informatics techniques that can not be separated from the role of computer science would require a user to run it and certainly in the running of a computer program we need to socialize in a way to communicate. In modern times such as these computers have evolved and the fifth generation, of course, followed by the development of rapidly growing cultures. Growing technology was created to help solve a problem quickly and easily. A lot of benefit from the lessons of Information and Communications Technology. Improved quality of human life are increasingly demanding to perform various activities required to optimize its resources. Information and Communication Technology development is so rapid that it does not directly require people to use it in all its activities.


1. Pendahuluan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. 

2. Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Masyarakat

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan  membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.

3. Dampak Positif dan Negative Perkembangan Teknologi bagi Social Budaya

Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh.  Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Pola interaksi antar manusia yang berubah      Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

4. Dampak Positif dan Negative Perkembangan Teknologi bagi Informasi dan Komunikasi


Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui  internet
Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
Kecemasan teknologi      Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.

Kesimpulan

Kemajuan teknologi adalah suatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi manusia. Memberi banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, disisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada tugas ini, kami membuat dampak positif dan negatif kemajuan teknologi dalam beberapa aspek termasuk di dalam sosial budaya. Dari beberapa pengertian diatas nampak bahwa kehiduapn manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.


Daftar Pustaka




JURNAL 1


PENGARUH TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP BIDANG
JASA DAN MANUCFATURING
TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
(Arif Kurniawan)

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang
signifikan dalam dunia bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi
dengan menggunakan teknologi informasi yang muncul, antara lain
Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS),
Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS),
Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting
Information System (AIS). Perkembangan teknologi informasi juga
berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen selaku bidang
penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan manajemen. Pengaruh tersebut dapat bersifat
menguntungkan maupun merugikan perusahaan.
Kata kunci: teknologi informasi, akuntansi manajemen, informasi,
pengambilan keputusan.

ABSTRACT
Information technology development has significantly changed the
businesses. Various kinds of information systems which use information
technology are Electronic Data Processing Systems (EDP), Data
Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management
Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert
System (ES) and Accounting Information System (AIS). The
development of information technology has also influenced management
accounting dicipline as the producer of information for planning,
controling and decision making . These influences, of course, has
advantages and diadvantages for the companies.
Keywords: information technology, management accounting, information,
decision making.




1. PENDAHULUAN
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi
sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu
komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin
berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar,
radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan
lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi
informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat
tradisional menjadi masyarakat informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan
masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia
telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor
penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer
mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat
digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.
Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer
banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para
akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji.
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat
dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam
berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi informasi
memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat yang berjauhan
dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini jika ingin
organisasinya tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen
organisasi juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang
mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi
output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik peran sistem
informasi dalam organisasi (Eliot, 1992).
Perubahan lingkungan ini juga menuntut akuntansi manajemen sebagai suatu
sistem informasi untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat
waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan
manajemen.

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi
dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin
singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya
tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk
mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan
memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan
interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan

data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua
aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi
informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi
lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data
Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information
System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan
Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial
cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and
telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi
adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server
Configurations (Romney, 2000).
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan
pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan
untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak
dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan
frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem
informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP)
sebenarnya sama dengan EDP.
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi
yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya
kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi
dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis
komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir,
maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus
yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata,
khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat
semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision
support tools, access database, dan modelling software, pengambilan keputusan
menjadi bagian setiap orang.
ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang
menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan
kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan
penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti
DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.

Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES
membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value
chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya,
percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman
barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang
tinggi pada pelanggan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian
Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan
tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.
Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis
dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi.
Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara
otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk
berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan
kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi
competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994).
Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak
menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989).
3. PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
BIDANG AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
memproses input sehingga menghasilkan output untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Proses adalah inti dari sistem informasi akuntansi manajemen. Proses
dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan, (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (analysis), pelaporan (reporting), dan
pengelolaan (managing) informasi. Output yang dihasilkan dapat berupa laporan
khusus, biaya produksi, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan
komunikasi personal. Model operasional dari sistem informasi akuntansi manajemen
diilustrasikan pada Gambar 1.
Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu (1)
untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya jasa,
produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, (2) untuk menyediakan
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan yang berkesinambungan, serta (3) untuk menyediakan informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan (Hansen, 2000). Ketiga tujuan ini
mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan informasi
akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya.

Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajemen mengidentifikasikan
suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi
akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen,
meliputi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Lebih jauh lagi,
kebutuhan akan informasi tidak terbatas pada organisasi manufaktur, tetapi juga
mencakup organisasi dagang dan jasa.

Operational Model: Management Accounting Information System
INPUTS OUTPUTS
USERS
PROCESSES
Collecting
Measuring
Storing
Analyzing
Reporting
Economics Events Managing
Special Reports
Product Costs
Customer Costs
Budget
Performance Reports
Personal Communication
Sumber: Hansen (2000:4)
Lingkungan ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah
menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen
yang inovatif dan relevan. Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan
ekonomi. Perubahan ini menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada bidang
akuntansi manajemen, setidak-tidaknya untuk sejumlah besar organisasi. Karena
lingkungan berubah, maka akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi.
Faktor-faktor kunci perubahan ini adalah (1) orientasi kepada pelanggan, (2)
perspektif lintas fungsional, (3) persaingan global), (4) manajemen mutu total (TQM),
(5) waktu sebagai unsur kompetitif, (6) kemajuan dalam teknologi informasi, (7)
kemajuan lingkungan manufaktur, (8) pertumbuhan dan deregulasi dalam industri
jasa, dan (9) manajemen berdasarkan aktivitas (ABM).
Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan teknologi informasi.
Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang terintegrasi dengan
komputer (Computer-Integrated Manufacturing = CIM). Dengan proses produksi
terotomatisasi, komputer digunakan untuk memonitor dan mengendalikan berbagai
operasi. Dengan penggunaan komputer, sejumlah besar informasi yang berguna
dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera. Apa yang sedang
terjadi di bagian produksi dapat diketahui dengan segera pula. Sekarang sudah
dimungkinkan untuk memantau produk secara terus menerus ketika mereka
bergerak menuju pabrik dan mencatat berbagai hal pada saat yang sama.

biaya unit yang diproduksi, bahan yang digunakan, sisa, dan biaya produksi.
Hasilnya adalah suatu sistem informasi yang secara terpadu mengintegrasikan data
proses produksi dengan pemasaran dan akuntansi.
Otomatisasi tersebut dapat meningkatkan kuantitas dan kecepatan informasi.
Karena manajer memanfaatkan nilai sistem informasi yang lebih kompleks, maka
mereka harus memiliki akses data dari sistem dan mampu memilah serta
menganalisisnya secara cepat dan efisien. Di lain pihak, ini mengimplikasikan
bahwa alat-alat untuk analisis harus andal.
Kemajuan kedua adalah ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan, seperti
ketersediaan komputer personal (PC), software, dan paket-paket grafis yang
memudahkan pengguna (user friendly). Komputer personal berfungsi sebagai
penghubung komunikasi ke sistem informasi perusahaan, sedangkan software dan
paket grafis memberikan manajer kemampuan analitis untuk menggunakan
informasi tersebut. Alat bantu PC dan software tersedia bagi manajer dari semua
jenis organisasi. PC dan software yang mudah pengoperasiannya memungkinkan
manajer melakukan lebih banyak analisis dan mengurangi ketergantungannya pada
departemen sistem informasi yang tersentralisasi. Jika sebuah PC juga bertindak
sebagai suatu terminal dan dihubungkan ke database organisasi, maka manajer
dapat mengakses informasi dengan cepat dan menyiapkan lebih banyak laporannya.
Akuntan manajemen sekarang lebih fleksibel merespon kebutuhan manajerial untuk
aktivitas kalkulasi biaya produksi yang lebih kompleks. Selain itu, kemampuan
perhitungan yang cepat dewasa ini telah memungkinkan penyusunan laporan pada
saat dibutuhkan. Banyak perusahaan menemukan bahwa peningkatan daya respon
dari sistem informasi akuntansi manajemen kontemporer memungkinkan mereka
merealisasikan penghematan biaya secara berarti melalui penghapusan sejumlah
besar laporan bulanan internal.
Hansen dan Mowen (2000) menyatakan bahwa akuntansi manajemen tidak
hanya dipengaruhi oleh lingkungannya, namun akuntansi manajemen itu sendiri
dapat mempengaruhi perkembangan dalam organisasi, masyarakat, dan lingkungan
lainnya.
Beberapa trend yang berpengaruh pada bidang akuntansi manajemen antara
lain adalah increasing requirement, advance informations technology, dan just in time
divercity. Perkembangan yang terjadi dalam akuntansi manajemen akibat kemajuan
teknologi informasi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu customer orientation, total
quality management, time as competitive element, advances in the information
technology, advances in the manufacturing environment, service industry growth dan
global competition.
Akuntansi manajemen harus mampu menghadapi tantangan perubahan
lingkungan sehingga dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan perubahan
teknologi manufaktur, teknologi sistem informasi dan persaingan global. Sistem
akuntansi manajemen harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Selain itu, kemajuan teknologi membawa dampak terhadap perkembangan dunia
industri yang menuntut adanya kriteria penilaian kinerja perusahaan untuk
mencapai tujuan secara optimal. Kriteria tersebut menyebabkan bidang akuntansi
manajemen untuk dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat
waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan
manajemen, baik strategik maupun taktis.

Kemajuan teknologi informasi juga membawa dampak besar pada
perkembangan dalam paradigma maupun pada teknologi manufaktur. Beberapa
faktor akuntansi manajemen yang mendasar mengalami perubahan akibat
penggunaan teknologi informasi. Perubahan tersebut antara lain mencakup proses
perencanaan, pengendalian aktivitas rutin, struktur organisasi dan situasi kerja.
Dalam situasi dimana lingkungan berubah, maka rencana organisasi juga harus
berubah agar tetap bertahan dan keadaan organisasi tetap stabil. Organisasi yang
dihadapkan dengan perubahan lingkungan harus responsif jika tidak ingin
mengalami penurunan aktivitas yang tidak dapat dihindarkan. Kondisi ini
mengharuskan manajemen untuk selalu melakukan peningkatan yang inovatif
secara kontinu disegala aspek agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam
persaingan yang sangat ketat, bahkan dapat memungkinkan perusahaan dapat
menjadi leading company.
Akuntansi manajemen hendaknya memperhatikan aplikasi konsep-konsep
manajemen dan akuntansi yang tepat, serta teknik untuk menyajikan informasi
keuangan yang berguna bagi manajemen dalam melakukan perencanaan,
pengawasan, pengambilan keputusan, dan alokasi sumber daya yang paling
ekonomis. Dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, penerapan
teknologi informasi merupakan suatu tantangan bagi akuntansi manajemen dalam
menghadapi teknologi yang ada. Akuntan manajemenlah yang menentukan
keputusan untuk menyesuaikan kemampuan teknologi informasi dengan
kemampuan atau kapasitas perusahaan. Akuntan manajemen bertanggung jawab
menciptakan iklim yang positif untuk melakukan perubahan didalam suatu
organisasi. Jelasnya, terdapat keuntungan bagi manajemen untuk mengaplikasikan
teknologi informasi. Teknologi informasi juga dapat memberikan kesempatan dan
mendukung perusahaan untuk mampu lebih berkompetisi dalam era globalisasi.
Pengertian kemampuan yang lebih kompetitif mengacu pada penyediaan fasilitas
untuk dapat bersaing melalui perbaikan mutu pelayanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi teknologi informasi dalam
akuntansi manajemen. Penerapan EDI dalam Just In Time (JIT) menawarkan
pengendalian persediaan, mengarahkan orientasi pada kualitas dan efisiensi tenaga
kerja. EDI juga memberikan peluang pada akuntan manajemen dalam
meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan production, shedulling, sales
forecasting, mempercepat internal response time, berhubungan secara lebih dekat
dengan pelanggan, dan membantu manajemen dalam meningkatkan pengendalian
aktivitas bisnis. Dalam Activity Based Costing (ABC), teknologi informasi dapat
diterapkan untuk mengolah informasi biaya sehingga dapat memberi kejelasan
mengenai sumber atau penyebab dari pos-pos biaya secara cepat dan terorganisasi.
Sedangkan dalam Total Quality Control (TQC), teknologi informasi dapat diterapkan
untuk melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memungkinkan menghasilkan
produk yang sempurna (zero-defect) dan mutu produk merupakan tanggung jawab
dari semua bagian. Perkembangan teknologi informasi dalam akuntansi manajemen
juga dapat menyediakan informasi tentang korelasi antara biaya dan waktu dengan
cepat dan relevan. Hal ini menjadikan manajer mampu merespon perubahan kondisi
pasar secara cepat dan tepat. Selain itu, penerapan manufacturing cell dapat
mempercepat waktu yang digunakan untuk produksi dan menurunkan biaya
produksi.

Munculnya Computer–Integrated Manufacturing (CIM) juga merupakan salah
satu bentuk penerapan teknologi informasi. CIM mengaplikasikan beberapa
kemampuan. Yang pertama, produk dirancang melalui pemanfaatan sistem
rancangan komputer (Computer-Assisted Design (CAD)). Yang kedua, rancangan
diuji dengan menggunakan sistem rekayasa komputer (Computer-Assisted
Engineering (CAE)). Yang ketiga, produk dibuat dengan menggunakan sistem
(Computer-Assisted Manufacture (CAM)). CAM menggunakan mesin dan robot yang
dikendalikan oleh komputer. Yang keempat, sistem informasi yang menghubungkan
berbagai macam komponen terotomatisasi. Salah satu ciri CAM adalah sistem
manufaktur yang fleksibel, yaitu sistem yang mampu membuat produk yang dimulai
dan diakhiri dengan menggunakan robot serta alat-alat otomatis yang dikendalikan
oleh komputer mainframe. Kemampuan menghasilkan berbagai produk yang sama
ini merupakan suatu keunggulan.
Tantangan bagi akuntan manajemen lainnya adalah berupa tekanan luar yang
berasal dari partner dagang (internal pressure). Banyak perusahaan dan organisasi
yang menyadari bahwa mereka tidak dapat melanjutkan aktivitas usahanya bila
tidak bergabung dengan Information Technology Network. Perusahaan yang
ketinggalan dalam menerapkan teknologi informasi akan sulit berkomunikasi
dengan yang lain disamping tidak dapat bersaing. Sedangkan perusahaan yang
telah mengimplementasikan teknologi informasi merasa enggan untuk berhubungan
dengan perusahaan yang belum mengimplementasikan teknologi informasi.
Akuntan manajemen juga harus mempertimbangkan pesatnya perkembangan
teknologi informasi. Mereka harus mampu menyesuaikan tingkat perkembangan
perusahaan dengan tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada.
Implementasi teknologi informasi harus mempertimbangkan bukan hanya biaya
investasi saja, melainkan juga biaya perawatan dan biaya operasi, termasuk biaya
tenaga ahli dan pemakaian jaringan pada pihak ketiga.
Akhirnya, dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi informasi
harus juga disesuaikan dengan kultur atau budaya manusia secara umum. Jangan
sampai dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi informasi tersebut
hanya melihat dari sisi teknologinya saja tanpa mempertimbangkan konteks sosial
dan kultur di negara asal yang kondisinya jauh berbeda. Dari gambaran diatas,
terdapat suatu fenomena yang menarik, yaitu sistem informasi dan teknologi yang
canggih akan memberikan peluang untuk membuat organisasi lebih hidup.

4. BERBAGAI MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN CARA MENGATASINYA
Perkembangan teknologi informasi disatu sisi menguntungkan akuntansi
manajemen. Tetapi disisi lain dapat menimbulkan beberapa masalah. Bahkan
teknologi informasi merupakan salah satu penyebab adanya tekanan bisnis pada
organisasi. Permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi
adalah sebagai berikut:

a. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan memerlukan biaya
yang besar. 
b. Pengembangan teknologi informasi tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan
kemampuan teknis di bidang akuntansi saja, tetapi pengetahuan tentang
teknologi informasi juga harus dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan masalah
information literacy yang perlu ditingkatkan agar pemanfaatan teknologi
informasi dapat dioptimalkan. Pengetahuan mengenai teknologi informasi bukan
sekedar pengetahuan secara teknis, akan tetapi lebih pada kekuatannya secara
strategis.
c. Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat
diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan
teknologi tidak acceptable, maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak
diharapkan seperti resistance to change (penolakan terhadap perubahan).
Resistance to change muncul karena tidak semua orang mudah menerima
perubahan dan menganggap bahwa adanya perubahan berarti hambatan, bahkan
dapat merupakan ancaman. Resistance to change juga dapat timbul karena
kurangnya pengetahuan atau ketidakmampuan dalam mengoperasikan teknologi
informasi yang baru. Sebaliknya, bagi orang-orang yang dinamis, perkembangan
teknologi informasi merupakan dorongan untuk semakin mengembangkan diri.
Beberapa contoh anggapan bahwa perkembangan teknologi informasi merupakan
ancaman, yaitu seorang mandor yang merasa kedudukannya terancam jika pihak
manajemen memutuskan untuk menggunakan sistem pengawasan terpusat
dengan monitor kamera. Atau seorang manajer menganggap perubahan sebagai
ancaman bila wewenang dan kekuasaan yang dimilikinya menjadi berkurang
akibat penerapan teknologi informasi.
d. Perkembangan teknologi informasi menuntut semakin banyaknya keahlian yang
dimiliki oleh karyawan atau pekerja dalam organisasi. Oleh karena itu
pendidikan tambahan dan pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan dari karyawan atau pekerja.
e. Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan
kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena teknologi informasi
tersebut dapat menjalankan tugas mereka. Teknologi informasi hanya
menciptakan kesempatan kerja baru bagi tenaga ahli atau individu yang benarbenar
memenuhi kualifikasi.
f. Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi
dapat menimbulkan pemborosan, karena diperlukan biaya yang besar untuk
pengadaan peralatan-peralatan yang canggih yang diperlukan serta pengadaan
pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang
dimiliki.
g. Ada juga pihak yang tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggap
menjadikan mereka malas bekerja dan membosankan. Keadaan ini disebut
dengan functional fixaction (tidak bersedia menerima sesuatu yang baru
walaupun sesuatu yang baru itu lebih bermanfaat).
h. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi maka memungkinkan
munculnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat perkembangan teknologi
informasi, maka diusahakan beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus
dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas,
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 127 – 137

meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja
(Gordon, 1993). Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon
menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja dilibatkan dalam pelaksanaan
tugas tertentu dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas anggota
organisasi. Selain itu perlu memberikan kesadaran pada karyawan bahwa
penggunaan teknologi informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang
dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Selanjutnya Gordon mengajukan
beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap
perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication,
educational program, evolusional change, employee involment, new policies and
procedures, staff change, temporary structure dan steering committee.
Untuk dapat memiliki keahlian dan kemampuan tentang teknologi informasi,
maka anggota organisasi perlu mendapatkan tambahan pendidikan dan pelatihan
serta pemberian ketrampilan-ketrampilan yang relevan.
Selain itu, sebelum pihak manajemen organisasi mengimplementasikan
teknologi informasi yang baru, mereka harus mempertimbangkan besarnya biaya
yang diperlukan dan manfaat yang akan diperoleh (cost – benefit analysis).
Teknologi informasi akan diterapkan apabila manfaat yang diperoleh dengan
menggunakan teknologi informasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
untuk mengimplementasikan teknologi informasi. Hal ini disebut juga sebagai value
of information technology. Oleh karena itu, akuntan manajemen perlu
mempertimbangkannya dengan baik sebelum mengambil keputusan. Keamanan
harus senantiasa ditingkatkan, untuk menghindari penyalahgunaan teknologi
informasi. Misalnya dengan menyimpan komputer pada tempat yang aman, hanya
boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang berkepentingan, penggunaan
password, dan pembuatan access control matrix.


5. KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari
bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang
juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan
teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga
dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era
informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatankejahatan
teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen
(Sri Maharsi)

DAFTAR PUSTAKA

·         Bodnar, George H. and William S. Hopwood, (1998). Accounting Information System.
·         7th edition. Upper Saddle River-New Jersey:Prentice-Hall International, Inc.
·         Elliot, Robbet K. (June 1992). ”The Third Wave Break on the Shore of Accounting”.
·         Accounting Horizon, vol. VI/2, page:61.
·         Fazio, Regina (March-April 1994). “The Right Way to go Global:an Interview with
·         Whirpool CEO, Davit Whitman”. Harvard Business Review, page:135-145.
·         Gordon, Judit R. (1993). Organizational Behavior. 4th edition. Needham Height-
·         Mampu: Allyn and Bacon.
·         Hanscombe, Richard and Philiph Norman (1989). Strategic Leadership: The Missing
·         Link. International edition, Singapore: Mc Grawhill Book Co.